Wednesday, February 24, 2010

Tontonan TV

Dengan semangat mencari yang terbaik untuk generasi muda, saya tulis perkembangan anak saya akibat acara TV.

Kemarin, dia dihukum di sekolah. Alasannya adalah dia me "ngatai" ibu gurunya. Kalimat lengkapnya tidak etis bila saya tuliskan di sini. Ekstrimnya, kejadian tersebut bisa dianggap sebagai fitnah. Ternyata pengkataan itu adalah puncak gunung es, yang kelihatannya sedikit tapi sebenarnya sudah berproses cukup lama dan banyak. Banyak teman-temannya lalu mengadu ke ibu gurunya bahwa Toni (anak saya) tersebut mengatai banyak temennya.

Analisis saya, ternyata sifat mengatai tersebut sudah berdampak pada Toni sendiri. Dia menjadi takut dengan anak lain yang belum dikenalnya. Terlihat dari saat ketika dia akan latihan tenis dengan lingkungan baru. Saya pikir, dia menjadi takut di katai. Untuk anak lain yang dia sudah kenal, dia biasa mengatai.

Sekarang, dia tidak boleh lagi "menonton awas ada Sule". Saya masih akan melihat lagi, apakah ada tayangan lain yang mengakibatkan dia senang meng katai orang lain. Saya jadi teringat, dulu waktu dia senang menonton Temon, Toni menjadi senang jadi orang bodoh supaya bisa memancing tertawa temannya. Lalu saya larang dia menonton acara tersebut. Bersamaan dengan hobinya mengatai orang, dia juga senang melihat orang kecelakaan / sial. Ini juga bahaya kalau dibiarkan. Saya masih harus melihat, selain awas ada Sule, acara apa lagi yang harus saya larang untuk ditonton. Wah repotnya ..........

No comments:

Post a Comment